Tradisi Lebaran yang Tak Boleh Ketingalan
Tahun ini ada banyak hal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namun perbedaan serta perubahan yang terjadi ini insyaallah akan membawa pada keadaan yang lebih baik lagi. Kita sedang diuji dengan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan kita mengurangi aktivitas, menjaga jarak, tidak bepergian, termasuk pengurangan pekerja secara masal alias PHK, kita disuruh prihatin. Boro-boro mudik keluar rumah aja diperiksa, dicurigai jangan-jangan jadi "carrier", pemandangan orang pakai masker dimana-mana jadi hal biasa yang nggak pakai masker justru jadi hal luar biasa. Orang jadi rajin cuci tangan, mandi dan jaga kebersihan banyak hal baik yang terjadi tengah pandemi ini.
Bumi juga sedang berbenah, memulihkan diri dari segala kerusakan selama ratusan bahkan ribuan tahun akibat ulah manusia. Dunia menyorot perubahan yang mencengangkan akibat pandemi covid 19 yang terjadi di seluruh belahan bumi. Pabrik-pabrik yang berhenti beroperasi, sektor pariwisata lumpuh, penerbangan yang juga hampir berhenti sepenuhnya menjadi salah satu indikator yang mendorong pemulihan bumi lebih cepat.
Add caption |
Warna langit di seluruh dunia kembali biru, udara lebih segar bahkan sungai-sungai di Italia dan Venizia juga pulih dalam artian airnya kembali jernih, ikan-ikan juga kembali setelah tidak ada kapal yang beroperasi karena tidak ada wisatawan. Dikabarkan oleh CNN lapisan ozon kembali menebal, es di Antartika juga berhenti mencair bahkan kembali membeku yang menghentikan laju abrasi pantai di seluruh dunia. Wow betapa besar dampaknya bagi seluruh alam termasuk kita manusia. Semoga pandemi ini bisa segera berlalu agar kita bisa segera melakukan aktivitas normal seperti sediakala begitu pula dengan bumi yang kembali sehat. Amin
Tak bisa dipungkiri tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi kita semua, semua serba terbatas dari soal pergerakan, perekonomian dan masih banyak yang lainnya. Tahun ini untuk pertama kalinya saya dan keluarga tidak mudik karena selain takut terpapar kami juga memiliki kekhawatiran jangan-jangan justru kami lah yang jadi pembawa virus. Setelah belasan tahun tinggal di Semarang; tahun ini akan menjadi kali pertama kami lebaran di sini. Adik ipar yang kebetulan kuliah di Semarang juga tidak mudik.
Meskipun suasana ramadan dan lebaran tahun ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya namun kami tetap bersuka cita melaluinya. Kami percaya Allah punya rencana yang indah untuk kita semua dan akan ada kemudahan setelah kesulitan. Pokoknya nggak perlu takut karena ada Allah yang akan melindungi dan mencukupi kita insyaallah amin. Saya justru berpikir bahwa tahun ini Allah kasih kesempatan kita untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya entah itu disaat lapang maupun sempit dengan apapun yang bisa kita lakukan tidak harus selalu materi. Mulai dari yang paling dekat yaitu keluarga, saudara, tetangga, teman di sekitar kita.
credit to: tribunnews.batam |
Oiya, kalau kalian sendiri punya tradisi persiapan lebaran yang nggak boleh terlewat nggak sih? kalau saya sendiri selain harus tersedia Opor Ayam di meja makan saat lebaran, saya juga selalu memesan kue kering khas lebaran macam nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing. Menurut saya tradisi ini selalu membuat lebaran terasa lebih istimewa karena bisa berkumpul bersama menikmati aneka jajanan yang khusus disediakan saat lebaran sambil bercengkerama hangat bersama keluarga. Suasana yang benar-benar menghangatkan hati. Padahal dulu saya, ibu dan adik-adik selalu membuat kue lebaran sendiri, jadi rindu masa-masa itu.
Salah satu tradisi lain yang tidak pernah saya lewatkan adalah membelikan baju baru seluruh anggota keluarga mulai dari suami, anak, orang tua, mertua, adik, kakak, nenek atau kakek. Kegiatan setahun sekali yang benar-benar saya nikmati sekalian cuci mata di mall atau pusat perbelanjaan. Tapi tahun ini semua itu tidak bisa saya lakukan karena larangan untuk menghindari kerumunan.
Semoga kesederhanaan lebaran tahun ini tidak mengurangi kekhusukan ibadah kita ya teman-teman, selamat menanti hari kemenangan...