BAKTI UNTUK NEGERI DARI PT. FREEPORT INDONESIA

Siapa yang tak kenal Papua, salah satu wilayah paling Timur Indonesia sana. Daerah terluar Indonesia bagian timur yang tersebut dalam lagu nasional "Sabang-Merauke". Papua terkenal dengan pesona alam luar biasa yang sudah tersebar hingga penjuru dunia. Sebut saja Lembah Baliem, Raja Ampat bahkan Burung Cendrawasih yang bulunya berwarna kuning cemerlang.  Indah memikat mata. Tapi jangan salah ternyata tanah Papua jauh lebih indah karena kemilau emasnya. Ya, tanah Papua adalah tanah yang berlimpah berkah, salah satu surga Indonesia.

Tak heran jika akhirnya Papua dilirik asing yang melihat potensi luar biasa di sana sejak tahun 1966. PT. Freeport Indonesia, perusahaan pertambangan emas, perak dan tembaga terkemuka di dunia yang mengelola tambang emas di Papua. Wow, ternyata sudah puluhan tahun ya Freeport mengelola.. seumur ibuku yang kebetulan lahir di tahun 1966. Sudah setengah abad ya ternyata!

Selama beroperasi, PT. Freeport Indonesia tak hanya mengurusi soal tambang emas saja lho, ada banyak kontribusi yang diberikan bagi masyarakat sekitar terutama wilayah terdampak penambangan. Sejauh ini PT. Freeport Indonesia masih membuktikan baktinya untuk Indonesia dengan menghasilkan 4,2 triliun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilansir pada November 2019 lalu. Selain itu PT. Freeport Indonesia juga memiliki beberapa program pengembangan masyarakat juga lingkungan yang berkesinambungan. 

Menilik laman dari PT. Freeport Indonesia, di ptfi.co.id kita bisa melihat dan mengenal lebih jauh perusahaan yang juga ikut menngembangkan serta membangun salah satu daerah terluar di timur Indonesia ini.  PT. Freeport Indonesia memiliki banyak program pengembnagan masyarakat seperti program pendidikan, program kesehatan, pengembangan ekonomi, lingkungan, sosial budaya juga pembangunan infrastruktur.

Program-program pengembangan yang dijalankan oleh PT. Freeport Indonesia merupakan program berprinsip yang mengacu pada kebijakan etis, sosial serta lingkungan yang sesuai standar tanggungjawab perusahaan industri yang bergerak pada pengelolaan sumber daya alam. Daerah terdampak yang terdapat dalam wilayah pertambangan adalah Kabupaten Mimika, Papua. 

PT. Freeport Indonesia tidak bekerja sendiri lho dalam upaya mensukseskan program pengembangan masyarakatnya, melainkan bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang dirasa mampu mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat. LPMAK ini terdiri dari wakil pemerintah lokal, para tokoh di Papua, pemimpin Amungme dan Kamoro serta PT. Freeport Indonesia sendiri.

Berikut ini adalah program yang sudah dijalankan oleh PT. Freeport Indonesia bagi masyarakat sekitar wilayah pertambangan:

1. Program Pendidikan

Pendidikan sebagai pondasi dasar peradaban manusia agar mampu mengembangkan diri dan

daerahnya suatu saat nanti. Apalagi sebagian besar wilayah papua masih minim edukasi, karenanya penting menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan memberikan akses pendidikan itu sendiri di Kabupaten Mimika. PT. Freeport Indonesia menggandeng dinas pendidikan Kabupaten Mimika, lembaga dan konsultan pendidikan serta mitra lain seperti Yayasan Pesat dan Keuskupan Timika, juga yayasan Binterbusih di Jawa Tengah. Program ini memberikan beasiswa bagi para peserta dididk mulai dari SD hingga jenjang S3, selain itu ada juga dilakukan pelatihan kedisiplinan melalui pendidikan di asrama yang dibantu mitra yayasan bagi peserta didik dari daerah terpencil.

Dibukanya Institut Pertambangan Nemangkawi dengan maksud memberikan pelatihan bagi penduduk asli Papua agar memiliki keterampilan di bidang tambang kelas dunia sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi. Dengan kata lain, PT. Freeport Indonesia membnatu membuka peluang kerja bagi penduduk asli Papua. Selain itu ada program pendidikan dan pemberdayaan perempuan Papua lewat Koperasi Aitomona yang memberikan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga, menjahit, dan pembuatan makanan dari bahan lokal. Wah... keren ya!!

2. Program Kesehatan

Program ini berfokus pada edukasi, peningkatan pelayanan dan penyediaan fasilitas kesehatan dengan berusaha menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Fokus utama program ini adalah kesehatan ibu dan anak, pengendalian malaria, HIV/AIDS, TB, air bersih dan sanitasi. 

Implementasi dari program ini adalah pembangunan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik. Rumah sakit yang dibangun ada dua jenis yaitu Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) untuk pelayanan kesehatan di dataran rendah yang memiliki fasilitas lebih lengkap dibandingkan rumah sakit yang satunya. Sedangkang rumah sakit satunya adalah Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) yang diperuntukkan bagi  pelayanan kesehatan di dataran tinggi. 

3. Program Ekonomi 

PT. Freeport Indonesia memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat yang mencakup bidang perikanan, peternakan, pertanian, ketahanan pangan, serta pembinaan dalam UMKM. Bekerja sama dengan pemangku masyarakat untuk mengoptimalkan kemampunan masyarakat dengan memadukan kearifan lokal yang berbasis ekonomi desa. Implementasi dari program pembinaan UMKM berhasil memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan usaha yang dilakukan oleh pengusaha Papua yang berpotensi. Lalu ada pemberian dana bergulir yang dilakukan bersama Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) dalam menyalurkan dana pinjaman usaha bagi masyarakat Papua serta memberikan pemahaman dalam prosedur dan persyaratan peminjaman dari perbankan atau pihak peminjaman lainnya.

4. Program Sosial dan Budaya  

Program untuk memperkenalkan kebudayaan masyarakat Papua ke dalam maupun luar daerah lain. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebudayaan asli Papua yang merupakan ciri khas daerah. Upaya pelestarian dan juga promosi budaya masyarakat Papua terus dilakukan sehingga keunikan dan kekayaan suku-suku asli bisa terus ada seiring dengan pembangunan.

5. Program Infrastruktur

PT. Freeport Indonesia juga melakukan pengembangan infrastruktur di Kabupaten Mimika  yaitu dengan membangun  fasilitas untuk peningkatan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sarana umum yang bertujuan untuk memberikan akses dasar bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip infrastruktur berbanding lurus dengan dampak sosial serta ekonomi  yaitu infrastruktur yang baik akan berdampak terhadap ekonomi dan kehidupan sosialnya.

Oiya, kontribusi  Freeport untuk masyarakat ini telah mendapatkan penghargaan dalam usaha peningkatan kualitas masyarakat Papua lho. Pembinaan UMKM yang dilakukan oleh PT  Freeport Indonesia telah banyak menghasilkan banyak pengusaha Papua  salah satunya adalah Teanus Nebegal yang mendirikan CV. Kwakiberia Timika yang bergerak dalam hal pembersihan rumput di sepanjang jalur transmisi listrik dan pengecatan tower listrik yang saat ini sudah memiliki banyak karyawan. Keren ya....

PT. Freeport Indonesia juga telah melakukan banyak hal untuk menjaga lingkungan. Salah satunya adalah pengelolaan limbah dan energi yang menerapkan program 3R. Implementasi dari program ini adalah penggunaan produk ramah lingkungan serta pengelolaan wadah besar, ampas minyak, kertas, dan ban bekas untuk digunakan kembali menjadi ramah lingkungan seperti pembuatan biodesel dari minyak goreng bekas alias jelantah, pemanfaatan aluminium daur ulang menjadi hiasan, dan pemanfaatan oli bekas untuk bahan bakar pembakaran. Intinya membuat barang-barang bekas tersebut memiliki nilai jual lebih

PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang yang memegang  teguh prinsip pengelolaan sumber daya alam yang baik serta berkelanjutan (sustainable development). Terima kasih untuk PT. Freeport Indonesia yang telah ikut menjaga dan berkontribusi terhadap pengembangan Papua, semoga PT. Freeport Indonesia bisa menjadi perusahaan yang tetap berjaya dan selalu bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia khususnya Papua.