GURU, INSPIRASIKU...
Illustrated by google |
Anyway di akhir bulan November lalu Indonesia baru saja
merayakan Hari Guru lho, tepatnya di tanggal 25 November 2017. Waaah seru
ya..selain diperingati dengan upacara khusus hari guru di beberapa daerah juga
ikut dimeriahkan dengan acara jalan sehat atau lomba untuk para guru sebagai
wujud apresiasi. Selamat Hari Guru ya untuk seluruh Guru yang ada di Indonesia,
semoga bisa membantu mencetak dan mewujudkan generasi yang bisa memajukan
bangsa kelak! Amin.
Guru,
kata orang jawa adalah kepanjangan dari “digugu lan ditiru” maksudnya adalah
seseorang yang bisa dipercaya baik perkataan maupun perbuatannya dan bisa
dijadikan panutan untuk hal-hal yang baik tentunya. Di keluargaku sendiri
profesi guru sangatlah membumi dimana pakde, budhe, om tante bahkan kedua orang
tuaku sendiri berprofesi sebagai guru. Alamak.. jadi profesi ini seperti
profesi utama di klan keluarga besar simbah hehehe tapi entah mengapa dunia
mengajar tak menarik minatku, tapi tetep aja ujung-ujungnya dapet jodoh
pengajar juga walaupun levelnya lebih tinggi..pengajar mahasiwa :P. Lah jadi
curhat lagi...
Memiliki
keluarga yang di dominasi oleh profesi guru pernah membuatku agak tertekan juga
ketika tiba saatnya untuk melanjutkan jenjang pendidikan di universitas. Aku
sempat berdebat sengit dengan kedua orang tuaku. Mereka ingin aku menjadi guru,
tapi itu bukanlah panggilan hatiku. Mereka ingin aku masuk jurusan pendidikan
bahasa inggris tapi aku maunya sastra inggris. Berkali-kali kucoba yakinkan
mereka bahwa peluang kerja untuk lulusan sastra inggris juga banyak termasuk
menjadi pengajar kalau mau. Akhirnya mereka pun luluh dan membiarkanku
mengambil jurusan yang aku pilih dengan catatan aku akan menanggung segala resikonya
dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Sebagai
anak pertama dalam keluarga, aku dituntut untuk selalu menjadi teladan yang
baik untuk adik-adikku. Beban yang cukup berat untuk ditanggung, namun support
keluarga menjadikan semua itu tak terasa sebagai beban. Untungnya aku memiliki
orang tua yang berpandangan terbuka, terutama soal pendidikan anak-anaknya.
Selama menempuh pendidikan tuntutan orang tua soal prestasi kadang bikin sakit
hati ataupun sakit gigi tapi nyatanya tuntutan itu pula yang mengantarkan
kesuksesanku. Terima kasih ya Pak, Bu sudah mau mengerti keinginan anakmu yang
satu ini.
Oiya
selain punya keluarga yang selalu support,
aku juga punya beberapa guru keren yang penuh inspirasi. Salah satunya adalah
dosenku semasa kuliah dulu. Beliau termasuk salah satu dosen yang sangat
disiplin terutama soal waktu, Ibu Christine namanya. Beliau sudah sepuh tapi
jangan ditanya soal disiplin..beliau jagonya. Kuliah jam 07.00 pagi, tapi jam
06.50 sudah stand by di ruangan sambil menunggu mahasiswanya
yang datang tergopoh-gopoh karena takut terlambat, termasuk aku wkwkwk ketahuan
deh :P.
Well,
meskipun ibunya super disiplin tapi menurutku beliau ini sangat asyik. Beliau
punya logat khas ketika berbicara dan beliau senang berbagi pengalamannya
ketika tinggal di beberapa negara saat masih kecil hingga remaja yang banyak
menginspirasi dan lagi beliau juga suka membaca dan beberapa pengarang favorit
beliau juga merupakan pengarang favoritku. Kami sering bertukar pikiran dan
setelah lulus pun kami kadang masih saling berkirim salam karena kebetulan
beliau mengajar di beberapa jurusan tempatku bekerja. Terima kasih Bu Christine
karena telah berbagi begitu banyak pengalaman yang bisa saya ambil hikmahnya
dan menjadikan saya orang yang berdedikasi terhadap apa yang saya tekuni.
Nah,
itu dia sepenggal pengalaman bersama guru-guru kehidupanku yang sangat
berharga. Terima kasih juga untuk mbak icha dan mbak yuli yang sudah mengangkat
tema pengalaman berkesan bersama guru dalam rangka memperingati hari guru dan
juga tema arisan ke 16 Blogger Gandjel Rel. Semoga berkenan ya..
Kalau
kalian sendiri punya pengalaman berkesan bareng guru semasa sekolah dulu nggak
gaes?